Mengenal Apa Itu Neraca Saldo dan Prosedur Pembuatannya
Neraca saldo adalah sebuah laporan keuangan yang menampilkan informasi tentang saldo akun-akun dalam suatu periode akuntansi. Neraca saldo biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.
Dalam neraca saldo, setiap akun ditampilkan dalam kolom debit atau kredit, dan saldo akhirnya ditunjukkan pada akhir periode akuntansi. Jika saldo akun adalah debit, maka saldo akhirnya akan ditunjukkan dalam kolom debit dan jika saldo akun adalah kredit, maka saldo akhirnya akan ditunjukkan dalam kolom kredit.
Neraca saldo sangat berguna dalam membantu para akuntan dalam memastikan keakuratan informasi keuangan dan juga dalam mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan transaksi keuangan.
Tujuan Neraca Saldo
Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk menunjukkan saldo akhir setiap akun pada akhir periode akuntansi tertentu. Selain itu, neraca saldo juga memiliki beberapa tujuan lain, yaitu:
- Memastikan keakuratan informasi keuangan: Neraca saldo membantu para akuntan dalam memastikan bahwa informasi keuangan yang tercatat dalam akun-akun tersebut akurat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
- Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan pencatatan: Dengan meninjau saldo akhir setiap akun, para akuntan dapat dengan mudah mengidentifikasi kesalahan-kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan transaksi keuangan.
- Menyediakan informasi untuk laporan keuangan: Neraca saldo digunakan sebagai bahan dasar untuk menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan: Informasi yang terdapat dalam neraca saldo dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan mengenai arah bisnis dan keuangan perusahaan.
Dengan demikian, neraca saldo adalah alat penting dalam menyediakan informasi keuangan yang akurat dan berguna untuk berbagai kepentingan bisnis dan keuangan perusahaan.
Prosedur Pembuatan Neraca Saldo
Berikut adalah prosedur umum dalam pembuatan neraca saldo:
- Mempersiapkan jurnal umum: Pertama-tama, perlu disiapkan jurnal umum yang berisi semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode akuntansi tertentu.
- Memposting transaksi ke akun-akun: Setelah transaksi tercatat dalam jurnal umum, selanjutnya harus diposting ke dalam akun-akun terkait pada buku besar.
- Menyesuaikan akun-akun: Pada langkah ini, perlu dilakukan penyesuaian akun-akun yang mungkin belum tercatat dalam jurnal umum atau buku besar, seperti penyusutan aset tetap atau pengakuan pendapatan yang belum direalisasi.
- Menentukan saldo akhir setiap akun: Setelah semua transaksi tercatat dan akun-akun sudah disesuaikan, selanjutnya harus ditentukan saldo akhir setiap akun pada akhir periode akuntansi.
- Menyusun neraca saldo: Dalam tahap ini, saldo akhir setiap akun ditampilkan dalam neraca saldo yang terdiri dari dua kolom, yaitu debit dan kredit.
- Mengecek keakuratan: Terakhir, perlu dilakukan pengecekan keakuratan neraca saldo dengan membandingkan total saldo debit dan kredit. Jika keduanya seimbang, maka neraca saldo dianggap akurat dan dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Prosedur ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas bisnis dan sistem akuntansi yang digunakan. Namun, langkah-langkah ini adalah dasar dari proses pembuatan neraca saldo.
Contoh Neraca Saldo
Berikut adalah contoh neraca saldo:
Akun |
Debit |
Kredit |
Kas |
10.000.000 |
– |
Piutang usaha |
5.000.000 |
– |
Persediaan |
2.000.000 |
– |
Aset tetap |
25.000.000 |
– |
Akumulasi penyusutan |
– |
5.000.000 |
Hutang usaha |
– |
8.000.000 |
Utang bank |
– |
3.000.000 |
Modal pemilik |
– |
26.000.000 |
Dalam contoh di atas, akun-akun diurutkan berdasarkan jenisnya. Akun-akun yang bersifat aktiva seperti kas, piutang usaha, persediaan, dan aset tetap ditampilkan dalam kolom debit, sedangkan akun-akun yang bersifat pasiva seperti hutang usaha, utang bank, dan modal pemilik ditampilkan dalam kolom kredit.
Saldo akhir setiap akun ditunjukkan dalam kolom yang sesuai dengan jenis akun tersebut. Misalnya, saldo akhir kas adalah 10.000.000 dalam kolom debit karena kas merupakan akun aktiva. Sebaliknya, saldo akhir akumulasi penyusutan adalah 5.000.000 dalam kolom kredit karena akun tersebut merupakan akun pasiva.
Dalam neraca saldo ini, total saldo debit dan kredit sama yaitu 42.000.000, yang menunjukkan bahwa pembuatan neraca saldo ini telah selesai dan akurat. Neraca saldo ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan seperti laporan laba rugi dan neraca.