
Tamansari Jogja: Wisata Sejarah Sarat Budaya yang Masih Jadi Favorit
Tamansari Jogja bisa dibilang sebagai salah satu destinasi wisata sejarah yang paling menarik di Yogyakarta. Meski kebanyakan wisata sejarah cenderung lebih disukai kalangan dewasa, Tamansari justru berhasil menarik perhatian anak muda juga, terutama karena arsitekturnya yang unik dan vibes-nya yang Instagramable.
Buat kamu yang belum pernah ke sini, Tamansari dulunya adalah taman kerajaan Kesultanan Yogyakarta. Kini, area ini jadi salah satu ikon wisata yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh turis lokal maupun mancanegara.
Tamansari Jogja: Wisata Sejarah yang Wajib Masuk Bucketlist
Sekilas Sejarah Tamansari Jogja
Tamansari dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I, sekitar tahun 1758 hingga 1765. Dulu, tempat ini dikenal dengan nama The Fragrant Garden dan memiliki lebih dari 50 bangunan, dengan luas mencapai 10 hektar.
Awalnya bukan hanya taman, tapi juga berfungsi sebagai tempat perlindungan sekaligus tempat peristirahatan keluarga kerajaan.
Meskipun beberapa bagian bangunan sudah tak utuh lagi, sisa-sisanya masih bisa dinikmati dan memberikan gambaran kejayaan masa lalu.
Spot-spot Ikonik di Tamansari
Begitu masuk ke kawasan Tamansari, kamu akan disambut oleh Gedhong Gapura Hageng, gapura besar dengan relief yang artistik. Dari sini, kamu langsung serasa dibawa ke masa 300 tahun lalu.
Spot berikutnya adalah Umbul Binangun, yang juga dikenal sebagai Pemandian Putri. Terdiri dari tiga kolam, tempat ini dulunya digunakan sultan dan keluarganya untuk mandi dan bersantai. Suasana di sini cukup privat, dan jadi salah satu lokasi foto paling populer.
Berjalan lebih jauh, kamu akan menemukan Gedong Sekawan, empat bangunan identik yang dulunya digunakan sebagai tempat istirahat keluarga sultan. Lingkungannya masih terasa asri dan tenang—mirip seperti suasana pedesaan yang damai.
Tapi yang paling menarik adalah bagian bawah kompleks ini: Sumur Gemuling, yaitu masjid bawah tanah dengan desain melingkar dan lima anak tangga menuju ke tengah. Setiap elemen punya makna, termasuk lima tangga yang mewakili rukun Islam.
Tamansari juga punya Gapura Panggung, tempat sang sultan dulu menikmati pemandangan taman dari ketinggian. Spot ini juga jadi favorit pengunjung untuk berfoto.
Harga Tiket Masuk dan Biaya Tambahan
Tiket masuk ke Tamansari cukup terjangkau:
- Turis lokal: Rp5.000
- Turis mancanegara: Rp15.000
- Tiket kamera: Rp3.000
- Parkir motor: Rp2.000
- Parkir mobil: Rp5.000
Kalau kamu mau foto prewedding atau proyek foto profesional lainnya, tentu akan ada biaya tambahan yang berbeda. Untuk kunjungan biasa, kamu bisa bebas berfoto sepuasnya setelah membeli tiket kamera.
Jam Operasional Tamansari Jogja
Tamansari buka setiap hari, dari Senin sampai Minggu, mulai pukul 09.00 pagi sampai 15.00 sore. Biasanya tempat ini mulai ramai sekitar jam 12 siang, jadi kalau ingin lebih leluasa, datang lebih pagi adalah pilihan yang bagus.
Tips Berkunjung Lebih Nyaman
Kalau kamu datang bareng keluarga besar atau rombongan, sebaiknya gunakan layanan persewaan bus di Jogja biar perjalanan lebih praktis dan hemat waktu. Tamansari cukup strategis, jadi mudah dijangkau dari mana saja di kota.
Selain itu, buat kamu yang pengin lanjut keliling wisata sejarah atau budaya lainnya, lebih praktis juga kalau sudah sewa transportasi dari awal. Bisa cari pilihan rental bus pariwisata Jogja yang sesuai kebutuhan rombongan, apalagi kalau ada itinerary keliling kota setelahnya.
Dengan nilai sejarah, keunikan arsitektur, dan harga yang ramah di kantong, Tamansari Jogja jelas jadi destinasi yang wajib masuk list saat berkunjung ke Yogyakarta!